MANUSIA DAN HARAPAN
Setiap manusia pasti memiliki harapan atau bisa disebut juga dengan asa. Harapan setiap manusia pasti berbeda-beda. Jarang sekali manusia yang memiliki harapan yang sama dengan yang lain. Untuk mencapai harapan tersebut biasanya manusia berusaha dan juga berdoa. Usaha yang dilakukan pastilah dengan cara yang semaksimal mungkin untuk mencapai harapan tersebut. Termaksud juga dengan saya.
Harapan saya adalah ingin menjadi sukses dan membiayai pergi haji orang tua. Betapa senang nya orang tua melihat anak nya sukses dan menaikan nya haji. Mungkin itu yang bisa saya lakukan untuk membuat orang tua saya senang. Oleh sebab itu saya harus berusaha dengan semaksimal mungkin unutk bisa mencapai harapan itu. Harapan tidak akan mengecewakan selama hal itu disertai dengan tindakan dan doa.
Banyak manusia hanya menggantungkan harapan nya tanpa tindakan dan doa ini masih belum menhasilkan apa-apa. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Harapan yang membawa hasil adalah bertindak disrertai dengan doa atau harapan nya. Beberapa pendapat menyatakan bahwa harapan berbeda dengan “ berfikr positif “. Harapan itu memang ada meskipun bersifat abstrak atau tidak tampak.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan tersebut. Harapan menyangkut dengan masa depan. Jadi apa yang kita kerjakan itu untuk masa depan demikian juga untuk mengejar harapan.
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, biasanya cita-cita adalah keinginan kita setinggi-tingginya. Meskipun demikian cita-cita dan harapan ada kesamaannya juga yaitu sama-sama menyangkut masa depan.
Manusia tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Menurut buku Ilmu Budaya Dasar yang saya baca, penyebab manusia mempunyai harapan : dorongan kodrat, dorongan kebutuhan hidup, kelangsungan hidup, keamanan, hak dan kewajiban mencintai dan dicintai, status, dan perwujudan cita-cita. Manusia di kodratkan sebagai makhluk sosial. Jadi manusia tidak bisa hidup menyendiri dan harus begaul. Dengan kodrat ini manusia memiliki harapan. Manusia memiliki kebutuhan hidup umumnya kebutuhan jasani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Ini disebabkan karena kemampuan manusia ada batasnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
Kelangsungan hidup (survival)
Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil saja.
Keamanan
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita.
Status
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri kita.
Perwujudan cita-cita
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
Karena hal-hal tersebut manusia memiliki harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar