Teori
Elektronika Digital
Istilah
digital telah menjadi bagian dari perbendaharaan kata kita sehari-hari. Sistem
digital telah menjadi sedemikian luas hampir semua bidang kehidupan, dari
komputer, piranti otomatis, robot, ilmu dan teknologi kedokteran sampai kepada
transportasi, hiburan, penjelajah ruang angkasa dan banyak lagi.
Elektronika Digital adalah sistem
elektronika yang dipelajari menggunakan sinyal digital dalam penerapan logic
Low (0) dan logic High (1). Sinyal digital yang dihasilkan didasarkan pada
sinyal yang bersifat terputus putus. Logika yang dihasilkan didapat berdasarkan
tegangan beda potensial antara GND (0 volt) dan VCC (5 volt untuk IC TTL dan 12
volt untuk IC CMOS).Sinyal dalam elektronika digital di lambangkan dengan
notasi aljabar 1 dan 0. Notasi 1 ini melambangkan terjadinya hubungan dan
notasi 0 melambangkan tentang tidak terjadinya hubungan. Contoh paling gampang
dari sinyal digital ini adalah saklar lampu. Ketika kita menekan tombol ON maka
terjadi hubungan sehingga di notasikan 1, dan ketika kita menekan tombol OFF
maka bilangan notasi akan berlaku sebaliknya. Pengertian
Sistem Digital
1.
Rangkaian Analog, merupakan rangkaian
elektronika yang mengolah sinyal listrik kontinyu.
2.
Rangkaian Digital, yaitu rangkaian
elektronika yang mengolah sinyal listrik diskrit.
Secara
istilah Rangkaian Digital atau Logika adalah kesatuan dari komponen-komponen
elektronika pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan sinyal
digital. Komponen pasif dan aktif itu membentuk elemen logika. Bentuk elemen
logika terkecil adalah Gerbang Logika (Logic Gates).
Di dalam rangkaian digital terdapat
sebuah sistem elektronika yang setiap rangkaian penyusunnya melakukan
pengolahan sinyal diskrit. Sistem tersebut dinamakan Sistem Digital.
Sistem digital terdiri dari beberapa rangkaian digital atau logika, komponen
elektronika, dan elemen gerbang logika untuk suatu tujuan pengalihan tenaga
atau energi. Dalam sistem digital,
penyusunan sebuah komponen tidak dapat dilepaskan dari gerbang logika yaitu
gerbang logika yang dapat diintegrasikan dalam sebuah komponen IC (Integrated
Circuit) yang sebenarnya merupakan susunan dari komponen komponen elektronika
seperti transistor, kapasitor dan resistor.
Kelebihan
sistem digital antara lain :
-
Sistem digital secara umum lebih mudah
dirancang
-
Penyimpanan informasi lebih mudah
-
Ketelitian lebih besar
-
Operasi dapat diprogram
-
Untai digital lebih kebal terhadap derau
(noise)
-
Lebih banyak untai digital dapat dikemas
dalam bentuk IC
Terdapat
beberapa perbedaan antara sistem digital dan rangkaian digital, diantaranya
adalah:
Rangkaian
Digital
-
Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa gerbang
logika
-
Outputnya merupakan fungsi pemrosesan
sinyal digital
-
Input dan Outputnya berupa sinyal
digital
Sistem Digital
-
Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa
rangkaian digital, gerbang logika, dan komponen lainnya
-
Outputnya merupakan fungsi pengalihan
tenaga
-
Input dan Outputnya berupa suatu tenaga
atau energi
Gerbang
Logika
Gerbang Logika adalah rangkaian
dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu
sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Dikarenakan analisis
gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean maka gerbang logika sering juga
disebut Rangkaian logika. Rangkaian logika sering kita temukan dalam sirkuit
digital yang diimplemetasikan secara elekrtonik dengan menggunakan dioda atau
transistor.
Gerbang
Dasar
Gerbang dasar terdiri dari gerbang
AND, gerbang OR dan Gerbang NOT.
1. Gerbang
AND
Gambar 2.2.
Simbol Gerbang AND
Disebut dengan perkalian logika dengan simbol tanda
perkalian titik atau dibaca dot.
Tabel
2.1.Tabel
Kebenaran Gerbang AND
A
|
B
|
Y
= A . B
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Keterangan: Gerbang AND akan
berlogika 1 atau keluarannya akan berlogika 1 apabila semua masukan atau
inputannya berlogika 1, namun apabila semua atau salah satu masukannya
berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 0.
2. Gerbang
OR
Gambar 2.3.
Simbol Gerbang OR
Disebut dengan
penjumlahan logika dengan simbol tanda plus.
Tabel
2.2.Tabel
Kebenaran Gerbang OR
A
|
B
|
Y
= A + B
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Keterangan: Gerbang OR akan
berlogika 1 apabila salah satu atau semua inputan yang dimasukkan bernilai 1
dan apabila keluaran yang di inginkan berlogika 0 maka inputan yang dimasukkan
harus bernilai 0 semua.
3. Gerbang
NOT
Gambar 2.4.
Simbol Gerbang NOT
Gerbang NOT ini disebut
sebagai komplementasi logika atau inversi.
Tabel
2.3.Tabel
Kebenaran Gerbang NOT
A
|
Y
= Ā
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Keterangan: Gerbang NOT berfungsi
sebagai pembalik (Inverter), yang mana outputnya akan bernilai terbalik dengan
inputannya.
2.3.2.2.
Gerbang Turunan
Gerbang Turunan adalah gerbang logika yang terbentuk
dari gerbang dasar. Gerbang turunan terdiri dari gerbang NAND, NOR, EXOR, dan
EXNOR.
1.
Gerbang NAND
Gambar 2.5.
Simbol Gerbang NAND
Gerbang NAND (NOT – AND) adalah gerbang AND yang
diikuti oleh sebuah inverter. Artinya melakukan operasi AND atas masukannya dan
kemudian melakukan operasi NOT pada hasil operasi AND.
Tabel
2.4.Tabel
Kebenaran Gerbang NAND
A
|
B
|
Y
=
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Keterangan:Gerbang NAND akan
bernilai atau outputnya akan berlogika 0 apabila semua inputannya bernilai 1
dan outputnya akan berlogika 1 apabila semua atau salah satu inputannya
bernilai 0.
2.
Gerbang NOR
Gambar 2.6.
Simbol Gerbang NOR
Gerbang NOR (NOT – OR) adalah gerbang OR yang
diikuti oleh sebuah inverter. Artinya melakukan operasi AND atas masukannya dan
kemudian melakukan operasi NOT pada hasil operasi AND.
Tabel
2.5.Tabel
Kebenaran Gerbang NOR
A
|
B
|
Y
=
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Keterangan: Gerbang NOR merupakan
gerbang logika yang outputnya akan berlogika 1 apabila semua inputannya
bernilai 0, dan outpunya akan berlogika 0 apabila semua atau salah satu
inputannya inputannya berlogika 1.
3.
Gerbang EXOR
Gambar 2.7. Simbol
Gerbang EXOR
Gerbang EXOR merupakan kepanjangan dari Exclusive OR
dan disebut gerbang logika parity ganjil.
Tabel
2.6.Tabel
Kebenaran Gerbang EXOR
A
|
B
|
Y
= A
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Keterangan:
Gerbang EXOR akan berlogika 1 apabila inputannya berbeda, namun apabila semua
inputanya sama maka akan memberikan keluarannya 0.
4.
Gerbang EXNOR
Gambar 2.8.
Simbol Gerbang EXNOR
Gerbang EXNOR merupakan kepanjangan dari Exclusive
NOR dan disebut gerbang logika parity genap.
Tabel
2.7.Tabel
Kebenaran Gerbang EXOR
A
|
B
|
Y
=
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Keterangan: keluarannya akan
berlogika 1 apabila semua inputannya sama, namun apabila inputannya berbeda
maka akan memberikan output berlogika 0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar