Kamis, 17 November 2011

fenomena alien dan menurut tekhnologi

Paper 4 ( UTS )
Fenomena alien dan menurut tekhnologi
Nama : Muhammad Rizki
NPM : 28111558
Kelas : 1KB01
Fakultas teknologi komputer dan sistem informasi
Universitas Gunadarma
2011
 
Menguak Tabir Keberadaan Alien.
Para astronom kembali menemukan 50 planet baru di luar tata surya stelah sebelumnya menemukan planet 2 baru yang salah satunya mirip dengan bumi diberi nama Gliese 581d berjarak 20 tahun cahaya dari bumi yang kita huni . Uniknya , salah satu planet yang baru ditemukan ini dan diberi nama HD85512b ini serupa Bumi juga atau biasa disebut super-Earth diduga memiliki kandungan air berlimpah sekaligus dihuni alien. Sebagaimana dilansir oleh the washington post, Lisa Kaltebegger, ahli astronomi dari Max Planck Institute Jerman HDS5512b tersebut terletak dilangit bagian selatan , tepat di konstelasi vesta dengan jarak 36 tahun cahaya atau sekitar 5,8 triliun mil dari bumi. Berat planet ini diperkirakan sekitar tiga setengah kali bumi dengan dominasi warna jingga.
Sementara itu, data terbaru yang dihimpun sejak 1995, para astromon sedikitnya telah menemukan 600 planet di luar Bumi, tapi hanya beberapa saja yang serupa Super Earth. Disamping planet yang baru ditemukan ini, Gliese 581d yang berada di belakang kosmik bumi, diduga memiliki atmosfer, laut, awan, dan hujan. Planet itu cukup hangat dan basah sehingga kemungkinan juga ada makhluk asing bisa tinggal di situ. Ukuran Gliese 581d diperkirakan dua kali lebih besar dari bumi. Gliese 581d berada di zona Goldilocks. Wilayah ini tidak terlalu dingin dan panas sehingga memungkinkan air ada di situ. Sementara manusia terus melakukan perburuan terhadap benda angkasa, seiring dengan hal itu juga terus terjadi penampakan misterius yang selalu dikaitkan dengan mahluk luar angkasa. Seperti yang terjadi belum lama berselang, sebuah pertandingan Rugby di Stadion Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat, tiba-tiba heboh, pasalnya beberapa penonton di sana melihat penampakan aneh di langit stadion. Pertandingan yang digelar pada 3 September lalu itu nampak cuaca badai petir ganas yang nampak di langit-langit stadion. Dari hasil rekaman di video amatir yang dibuat oleh salah satu penonton bahkan terlihat objek terbang tak dikenal (UFO) yang muncul di tempat badai dan petir. Dari penampakan video tersebut terlihat, obyek berbentuk lonjong melingkar di langit. Uniknya tidak hanya satu video yang berhasil merekam benda yang diduga UFO tersebut.
Beberaoa waktu yang lalu markas Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat mengalami gangguan yang berujung pada kehilangan kendali 50 nuklir. Setelah diteliti, ternyata serangan tersebut karena objek benda tak dikenal atau UFO. Hal ini terungkap setelah tiga teknisi rudal di markas AU AS itu buka suara mengenai kasus yang terjadi pada 23 Oktober 2010 silam. Saat itu, satu dari sembilan gudang peluru nuklir AS menjadi offline atau tak bisa dikendalikan selama satu jam. Menurut tiga teknisi itu, kejadian error tersebut terjadi bertepatan dengan penampakan insiden penampakan UFO. Hal ini juga semakin diperjelas oleh peneliti UFO Robert Hastings yang mengatakan bahwa gangguan lebih lama yang dilaporkan oleh militer AS. Saat itu, juru bicara AS mengatakan, ada „masalah hardware‟ terkait sambungan kabel bawah tanah di pusat kendali dan rudal. Para pejabat keamanan bersikeras mengatakan tak ada bahaya timbul akibat kejadian tersebut. Namun, publik tak begitu saja percaya, apalagi Hastings mengklaim ada banyak hal terkait kemunculan UFO di markas AU tersebut. Menurutnya, tiga teknisi perawat rudal sempat mengungkap seperti dikutip dailymail, militer menyembunyikan berita penampakan UFO yang terjadi selama sumber daya mati.
Di Indonesia, sebuah benda asing berbentuk kotak yang memancarkan sinar terang tampak melayang di langit Gunung Kidul, Yogyakarta. Benda asing atau unidentified flying object (UFO) tersebut dilihat oleh sejumlah warga Sambipitu, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, 20
juli silam. Salah satu saksi mata, Supriyanto (30), mengisahkan, saat berada di dalam rumah menonton televisi, ia mendengar suara riuh dari luar samping rumahnya. Karena penasaran, ia mendatangi asal suara tersebut dan mendapati sejumlah warga melihat ke arah langit. Sementara itu, saksi lain, Sujarwo (41), menuturkan, ia melihat benda asing itu melayang di atas langit perkampungan saat perjalanan pulang dari shalat isya. Benda itu terlihat kurang dari tiga menit.
Penyelidikan UFO mendetail pertama di dunia, bisa dibilang terjadi diawal abad ke-13, tepatnya pada 1235 ketika pasukan Jendral Jepang Yoritsume‟s mengamati fenomena cahaya yang tak dapat dijelaskan di angkasa. Jendral lantas menugaskan sekelompok penyelidik untuk mempelajadi kasus ini, dan akhirnya menawarkan kesimpulan bahwa yang mereka lihat saat itu adalah sekedar bintang, yang bergoyang-goyang karena angin. mDi dunia modern, penelitian serius mengenai fenomena penampakan UFO telah dimulai pada sekitar tahun 1933 terhadap fenomena “Ghost Plane” di Skandinavia dan negara-negara lain di daratan Eropa . Di Australia sendiri, penelitian ini telah dimulai lebih awal lagi yaitu pada tahun 1920, ketika kapal laut SS Amelia J. menghilang di Selat Bass. Hilangnya kapal laut ini, ternyata terjadi bersamaan dengan banyaknya laporan mengenai munculnya sinar-sinar misterius di selat tersebut . Di Amerika Serikat, penelitian dimulai pada tahun 1947 atas kasus perjumpaan UFO yang dilaporkan Kenneth Arnold dalam penerbangannya di Gunung Rainier, AS. Sedangkan di Indonesia, semenjak J.Salatun menempati jabatannya pada tahun 1967.
Namun walaupun telah puluhan (bahkan ratusan) tahun berlalu, tetap tidak ada penjelasan memuaskan yang dapat diberikan dari rangkaian penelitian atas fenomena UFO. Dan ternyata, dengan semakin canggihnya teknologi saja, fenomena UFO ini masih tetap menyimpan banyak misteri. Dari serangkaian penelitian yang kemudian dilakukan terhadap fenomena penampakan UFO, baik oleh pihak militer maupun sipil, maka dapat diambil beberapa anggapan umum mengenai asal-usul dari UFO serta teknologi dan peradaban yang berada dibelakangnya. Adapun pendapat yang berkembang saat ini mencakup asal-usul dan keberadaan UFO sebagai senjata rahasia,p eradaban Asing Luar Angkasa, kendaraan para dewa, sisa peradaban kuno canggih, penjelajah waktu atau dikaitkan dengan dajjal dan bangsa Jin. Namun, dari semua kisah tentang UFO , kesimpulan yang banyak dikemukakan oleh para ahli bahwa UFO terkait dengan sebuah peradaban bumi yang modern beribu tahun silam. Adalah Plato, seorang filsuf dan matematikawan Yunani kuno yang pertama kali yang menyatakan adanya benua hilang yang bernama Atlantis dalam bukunya Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, dia menulis bahwa Atlantis terhampar “di seberang pilar-pilar Herkules”, dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra “hanya dalam waktu satu hari satu malam”. Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Anggaplah sebagai mitos, Lemuria/Mu merupakan peradaban kuno yg muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75000 SM - 11000 SM. Jika kita lihat dari periode itu,Bangsa Atlantis dan
Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya. Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs2 purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan. Informasi tsb diperoleh setelah keberhasilannya menterjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya. Dari hasil terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis). Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut. Hingga saat ini,letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban tsb berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang). Antara mitos dan hasil penelitian, kisahpun berkembang , para Lemurian yang memiliki dan mengusai tehnologi canggih meninggalakan bumi untuk menetap diplanet lain ini akibat bencana di bumi. Memang tidak masuk ,tapi perlu kita ketahui bahwa mitos yang berkembang adalah teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju,penguasaan teknologi penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikani, penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini,belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.
Penemuan planet yang diperkirakan dapat dihuni mahluk hidup oleh para astronom, penemuan para arkeolog atas situs pra sejarah, penelitian mitos2 yang berkembang dalam masyarakat secara turun temurun, adalah sebuah rangkaian dalam menemukan jawaban terhadap mistery UFO atau crop Circle yang hingga saat belum terpecahkan. Keingin tahuan manusia terhadap fenomena yang tetap menjadi mistery tersebut, langsung atau tidak langsung mendorong manusia untuk menciptakan wahana luar angkasa, namun sebaliknya juga mendorong manusia untuk menguasai luar angkasa untuk kekuatan militer. Namun dibalik itu semua, manusia terus mengembangkan tehnologi dan ilmu pengetahuannya. Mencari tahu adalah dorongan untuk sebuah kemajuan, namun dilain pihak kepercayaan mengatakan bahwa fenomena UFO dan Crop Circle adalah perbuatan bangsa Jin. Dari kepercayaan, Alien dapat berupa bangsa Jin. Dari mitos, Alien adalah manusia masa lalu yang mempunyai peradaban tinggi yang saat ini menetap di palnet lain. Dari penggunaan tehnologi, manusia telah melakukan penjelajahan diluar angkasa. Tentu saja, pendapat kita mahluk apa Alien itu sangat tergantung dari ilmu pengetahuan yang kita pelajari.
LONDON - Warga Berbah, Sleman, dihebohkan dengan penampakan crop circle atau lingkaran simetris di sebuah persawahan. Beberapa petugas dari Polsek sudah melakukan pengecekan, namun menurut dia, belum bisa dipastikan apa penyebab terjadinya fenomena tersebut. "Petugas hanya mengecek saja dan berjaga-jaga. Namun, belum bisa dipastikan asal mula terjadi fenomena itu," ujar dia. Menurut dia, sebelum terjadi fenomena penampakan lambang seperti UFO, kondisi cuaca di daerah Sleman belakangan ini memang seringkali hujan disertai angin kencang. "Banyak warga yang tidak percaya terjadi fenomena itu karena faktor alam, sehingga menganggap itu UFO yang mendarat," tuturnya.
Fenomena crop circle ini sebelumnya lebih marak terjadi di Inggris dan Amerika Serikat, sehingga sontak membuat heboh. Bagaimana menjelaskan fenomena crop circle ini?
BBC memberitakan sebuah tulisan dari David Kingston, seorang peneliti crop circle, yang bercerita mengenai fenomena yang diduga sudah terjadi sejak abad 17 itu. Dalam tulisannya berjudul "The History of Crop Circles," Kingston menyatakan sudah mengamati fenomena ini sejak pertama kali melihatnya pada 1976. "Saya telah menjadi "penjaga malam" untuk UFO di Clay Hill, Warminster," katanya diberitakan BBC pada 2004 lalu. Kingston melihat tiga bulatan terpisah yang berukuran diameter enam kaki, bercahaya terang, beterbangan di atasnya selama tiga jam di puncak Bukit Clay, lalu bergabung menjadi satu bulatan dan lalu bercerai lagi. Lalu tiba-tiba salah satu bulatan itu turun sekitar 30 kaki dan meluncur ke sebuah ladang di dasar Bukit Clay. Saat fajar, Kingston melihat sebuah lingkaran di sebuah ladang gandum di kaki bukit itu. Saat diperiksa, tak ada tanaman yang patah, hanya lingkaran bulat penuh rata berdiameter 30 kaki. Saat itulah Kingston menyadari telah melihat langsung fenomena yang pada tahun 1966 menggemparkan Australia. Sejak itu, Kingston berusaha mendalami crop circle. Dalam pencariannya itu, Kingston menemukan dalam literatur Prancis mengenai fenomena aneh di pinggir kota Lyon. Seorang pendeta di Lyon menyebutkan sebuah "karya setan" di sebuah ladang gandum yakni "lingkaran rata." Beberapa petani juga mengaku kepada Kingston pernah melihat yang sama, namun tak ada gambar. Ada juga pilot yang bercerita kepada Kingston melihat lingkaran-lingkaran aneh dan bahkan memfotonya. Lingkaran-lingkaran itu ternyata bukan hanya muncul di ladang gandum, namun juga di rumput dan bahkan tanaman seperti bit, tebu dan sawah seperti terjadi di Jepang. Bahkan di Afghanistan, ada yang melihat lingkaran serupa di salju pegunungan yang bertinggi 4.000 meter di atas permukaan laut. Sejak itu, Kingston memulai penelitian yang disebutnya Penyelidikan Fenomena Tanaman. Kingston bekerja sama dengan sejumlah lembaga termasuk laboratorium Dr. William Levengood di Amerika. Mereka mengumpulkan sampel crop circle dari berbagai belahan dunia. Hasilnya ditampilkan di jurnal ilmiah.
Berbicara mengenai makhluk luar angkasa akan membawa kita pada kontroversi berkepanjangan yg sampai hari ditulisnya buku ini pun perdebatan dikalangan ilmuwan dan juga agamawan terus berlanjut. Tidak ada kata sepakat mengenainya. Ada yg mengkaitkan mereka dgn makhluk jenis Jin ada juga yg berpendapat bahwa mereka benar-benar ada dan berupa makhluk tersendiri terpisah dari jenis manusia dan jin ada juga yg mengingkari keberadaannya dan menganggapnya sekedar berita bohong isapan jempol dan imajinasi belaka.
Padahal seperti yg telah diungkapkan oleh Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam bukunya(1) bahwa bumi yg kita diami ini tidaklah lbh dari sebutir debu dialam semesta yg amat besar dan megah dan penuh dgn kehidupan dan makhluk hidup. Kita akan menjadi orang dungu apabila mengira hanya kita sajalah makhluk hidup dalam wujud semesta yg maha luas ini. Allah telah menciptakan begitu banyak galaksi mungkinkah hanya satu planet saja yg berisi kehidupan ?
Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dgn makhluk hidup yg diciptakan oleh Allah yg merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya. Senada dgn pernyataan ini penulis Indonesia kontroversial ditahun 80-an asal Sumatera Barat bernama Nazwar Syamsu(2) berpendapat bahwa banyaknya laporan masyarakat bumi terhadap penampakan UFO atau piring terbang harus menjadi alasan positip yg mengkuatkan adanya kehidupan manusia bermasyarakat diplanet lain seperti halnya yg ada diplanet kita ini.
Namun berbeda dgn keduanya Muhammad Isa Dawud dgn semua uraiannya yg panjang lebar didalam bukunya menyatakan bahwa semua misteri seputar keberadaan piring terbang ataupun makhluk luar angkasa tidak lain hanyalah perbuatan dan tipu daya Iblis bersama Dajjal yg memiliki markas besar disegitiga Bermuda(3).
Terlepas dari perbedaan pendapat yg ada diatas tadi maka bagaimanapun logika mereka tidak ada yg menyimpang dari apa yg disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya didalam kitab suci al-Qur‟an maupun al-Hadis. Mereka ini pada hakekatnya berbeda dalam cara penafsiran ayat dan hadis sesuai dgn cara maupun sudut pandang masing-masing. Tetapi satu hal yg pasti bahwa semua dalil yg mereka pergunakan sangat patut utk dijadikan perhatian bagi kita semua terutama utk yg tertarik dalam kajian ini.
Cerita mengenai keberadaan dari piring terbang dan manusia-manusia dari luar angkasa sendiri sebenarnya sudah dikenal jauh sebelum teknologi modern manusia dicapai misalnya dongeng-dongeng mengenai kerajaan Atlantis atau juga kisah mengenai kepahlawanan Hercules yg akhirnya kembali kelangit bersama ayahnya Zeus setelah menyelesaikan tugas dibumi tidak bisa dianggap hanya sekedar cerita pengantar tidur bangsa Yunani kuno bahkan cerita keperkasaan Gatot Kaca dalam wayang purwa yg memiliki baju terbang bernama “Kotang Antakusuma” dan helm “Basunanda” lengkap dgn sepatu pelindung “pada kacarma” juga menjadi suatu teori tersendiri oleh sejumlah peneliti masalah piring terbang.
Lalu bagaimana sebenarnya pendapat al-Qur‟an sendiri mengenai hal-hal yg masih merupakan misteri besar ini ?
Kitab suci al-Qur‟an memang tidak bercerita secara jelas kepada kita mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia berikut planet dimana mereka tinggal. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik al-Qur‟an juga menolak keabsahan teori-teori tersebut sebab sebaliknya justru al-Qur‟an menggambarkan kekuasaan Tuhan disemua alam semesta yg melingkupi seluruh makhluk hidup yg ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.
Dan diantara ayat-ayat-Nya adl menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yg Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. - Qs. 42 Asy-Syura :29
Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa‟; diantara mereka ada yg berjalan diatas perutnya dan ada juga yg berjalan dgn dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat
kaki. Allah menciptakan apa yg Dia kehendaki krn sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu. - Qs. 24 An-Nur :45
Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur‟an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yg telah diciptakan-Nya. Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur ayat 45 yaitu makhluk hidup yg memiliki cara berjalan berbeda-beda ada yg merayap seperti hewan melata ada yg berjalan dgn dua kaki sebagaimana halnya dgn manusia dan ada pula yg berjalan dgn empat kaki seperti kuda anjing kucing dan seterusnya sehingga merujuk istilah Dabbah yg ada dilangit dgn makhluk berjenis Jin atau Malaikat saja dan mengabaikan kemungkinan adanya makhluk jenis lain berarti bertentangan dgn maksud kitab suci sendiri.
Dan hanya kepada Allah saja bersujud semua yg ada dilangit dan dibumi mulai dari Dabbah hingga para malaikat; sementara para malaikat itu tidak pernah berbuat angkuh – Qs. 16 an-Nahl : 49
Karena itu tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada mereka yg menolak keberadaan makhluk hidup diluar jenis manusia dan jin sekaligus menyatakan bahwa hanya diplanet bumi ini sajalah makhluk hidup ciptaan Allah menurut pendapat penulis pribadi maka dijaman yg serba modern dan canggih ini apalagi didukung oleh ayat-ayat al-Qur‟an sendiri tidaklah bisa dibenarkan. Adalah mustahil kebohongan dilakukan oleh hampir separuh penghuni bumi ini dalam waktu yg berbeda dan bahkan dipisahkan oleh kurun masa berabad-abad dari sekarang.
Su‟ud Muliadi(1) misalnya menyatakan dalam bukunya bahwa laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yg mendarat dibumi ini berasal dari abad ke-15 sebelum Masehi yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno yg merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III yg merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dgn daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.
Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yg dipimpinnya langsung dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dgn panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam.
Seterusnya beberapa penemuan Arkeologi kerajaan Romawi kuno juga menunjukkan bahwa penampakan dari piring terbang juga pernah terjadi dimasa lalu. Salah satu penemuan itu berupa mata uang logam Romawi kuno yg berukiran gambar bintang dan sebuah bola dgn antena mirip satelit yg ada dijaman kita modern ini. Pendapat awal yg memperkirakan bahwa bola berantena ini merupakan ukiran matahari akhirnya kandas setelah penyelidikan lbh lanjut mengungkapkan adanya kenyataan empat sinar cahaya dari bola itu dipancarkan dgn cara yg berlainan terhadap cahaya dari matahari. Apalagi pada mata uang logam tersebut terdapat kata-kata Providentia Deorum yg memuliakan para dewa dan terdapat seorang wanita dalam wujud Providentia muncul dari cahaya yg bersinar tersebut(2).
Selanjutnya berturut-turut Yves Naud dalam bukunya berjudul Peninggalan Masa Lampau yg misterius dan UFO dan Erich Von Daniken dgn bukunya Adakah makhluk lain dari angkasa luar(3) memberikan kehadapan kita banyak sekali data-data yg memastikan mengenai apa yg telah disampaikan oleh ayat-ayat al-Qur‟an tadi. Bahkan menurut Yves Naud berdasarkan
penelitiannya yg panjang teknologi yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia jaman dahulu kala jauh melebihi apa yg sudah dicapai oleh manusia modern sekarang ini.
Hal ini dibuktikannya dgn keberadaan Peta Piri Reis yg merupakan suatu peta dgn rancangan ilmu geografis sangat akurat Konon pada awal abad ke delapan belas di istana Topkapi Turki ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adl milik seorang perwira tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yg disimpan di perpustakaan negara di Berlin yg memuat gambar yg tepat dari laut Tengah dan daerah sekitar laut Mati juga berasal dari Laksamana Piri Reis ini. Semua peta ini telah diserahkan kepada Arlington H. Mallerey seorang Kartograf Amerika utk diteliti. Mallerey memperkuat fakta yg luar biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta itu tetapi tidak digambar pada tempat yg semestinya. Ia minta bantuan dari Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika Serikat. Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan mentransformasikan peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat penemuan yg menggemparkan.
Petanya memang cermat bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis tinggi Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dgn persis sekali pada peta Piri Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan garis besarnya benua-benua melainkan juga topografi dari daerah-daerah pedalaman. Pegunungan puncak gunung pulau sungai dan dataran tinggi; semuanya digambarkan de ngan ketepatan yg luar biasa.
Dalam tahun 1957 peta-peta itu diserahkan kepada Jesnit Lineham yg menjabat direktur dari Weston Observatory merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah memeriksanya dgn cermat Lineham pun hanya dapat memperkuat ketepatannya yg fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah yg di masa sekarang jarang sekali dipelajari. Yang paling menonjol ialah bahwa pegunungan di Antartika yg baru ditemukan pada tahun 1952 dalam peta Reis telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup oleh es beratus-ratus tahun lamanya. Peta kita sekarang dibuat berdasarkan hasil pemetaan dgn menggunakan alat-alat gema suara. Penyelidikan terakhir yg dilakukan oleh Profesor Charles. H. Hapgood dan ahli matematika Richard W. Strachan telah memberikan informasi yg lbh mengherankan lagi. Setelah diadakan perbandingan dgn hasil pemotretan bulatan dunia kita yg di lakukan secara modern dari satelit perbandingan itu menunjukkan bahwa peta aslinya dari Piri Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan hasil pemotretan dari udara dgn ketinggian yg jauh sekali.
Sebuah kapal ruang angkasa terbang diam di atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah setelah filmnya dicuci maka akan terdapat gambaran ini; segala sesuatu yg ada dalam radius kira-kira 5.000 mil dari Kairo akan direproduksikan secara tepat krn semuanya ada di bawah lensa. Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan berubah reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita dari titik pusat gambar semakin banyak penyimpangan atau perubahan gambarnya. Mengapa ini semua? krn bumi ini berbentuk bulatan benua-benua yg jauh dari titik pusat seolah tenggelam ke bawah. Negara Amerika Selatan misalnya tampaknya berubah dgn janggal sekali pada ukuran memanjangnya persis seperti perubahan pada peta Piri Reis ! Dan juga persis seperti hasil-hasil pemotretan yg dilakukan satelit buatan dari Amerika.
Bagaimana kita bisa menjelaskan hal demikian itu bagaimana mungkin nenek moyang kita mampu membuat peta seakurat ini dgn pengetahuan mereka yg konon menurut buku-buku sejarah masih dalam taraf hidup didalam gua dan mengembara ? Tidakkah teori yg
menyatakan bahwa nenek moyang manusia sebenarnya pernah mencapai kemajuan dibidang ilmu dan teknologi canggih sebelum akhirnya melalui sebuah banjir besar telah melemparkan manusia kembali kejaman batu bisa diterima ? Bisakah ajaran Islam yg diklaim sebagai ajaran Tuhan semesta alam menjawab semuanya ?
Dan orang-orang yg hidup sebelum mereka sekarang ini telah pernah mendustakan Kami padahal mereka yg ada sekarang ini belum sampai pada sepersepuluh yg pernah Kami berikan kepada mereka dahulu kala. - Qs. 34 Saba‟ : 45
Beberapa penafsir kitab suci ada yg merujuk maksud dari orang-orang yg hidup sebelumnya pada ayat tersebut sebagai orang-orang kafir Mekkah yg sudah meninggal sebelum kenabian Muhammad akan tetapi adl sah-sah saja bila kita menafsirkannya dgn makna yg lbh luas dari itu dan menghubungkan ayat ini dgn teori yg sudah kita bahas sebelumnya. Apalagi dalam catatan kakinya yg menjelaskan ayat ini Departemen Agama Republik Indonesia menulis maksud dari sepersepuluh yg kami berikan kepada orang-orang sebelumnya itu adl pemberian Allah seputar kepandaian ilmu pengetahuan umur panjang kekuatan jasmani kekayaan harta benda dan sebagainya.(4)
Seperti yg sering saya singgung bahwa al-Qur‟an harus dipahami secara universal dan aktual sehingga kemonotonan penafsiran yg ada pada tafsir Qur‟an tradisional tidak membuat kitab suci ini sebagai sesuatu yg hanya menjadi pajangan dimasjid ataupun bacaan saat menjelang sholat Jum‟at. Kita harus melanjutkan misi aktualisasi kitab suci yg sudah dirintis oleh Syaikh Muhammad Abduh dan muridnya Rasyid Ridha diawal abad 20. Bangsa Indonesia sendiri memiliki banyak cendikiawan muslim modern yg telah mencoba memberikan tafsiran baru ayat-ayat al-Qur‟an. Sebut saja misalnya nama-nama seperti Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja melalui bukunya versi baru Ihya Ulumiddin(5) atau Nurcholish Madjid dalam Khazanah Intelektual Islam(6) serta nama Nazwar Syamsu yg terkenal dgn bukunya Tauhid dan Logika(7).
Dengan begitu maka kita bisa mendapatkan kitab suci al-Qur‟an benar-benar sebagai kitab petunjuk yg bermanfaat bagi manusia didalam mempelajari ilmu dunia maupun ilmu akhirat.
Keberadaan planet-planet yg berfungsi sebagai tempat hidup dan berkehidupan makhluk berjiwa seperti bumi misalnya secara eksplisit bisa juga kita peroleh didalam ayat al-Qur‟an :
Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi; berlaku hukum-hukum Allah didalamnya agar kamu ketahui bahwa Allah sangat berkuasa terhadap segala sesuatu; dan Allah sungguh meliputi segalanya dgn pengetahuan-Nya. - Qs. 65 ath-Thalaq : 12
Jika kata langit dan bumi disebut dgn bilangan tujuh yg berarti banyak maka tentu yg dimaksud dalam ayat ini adl kemajemukan gugusan galaksi yg terdiri dari jutaan bintang dan planet-planet yg ada sebagaimana yg kita ketahui dari ilmu astronomi modern. Oleh karenanya secara tidak langsung al-Qur‟an menyatakan kepada kita bahwa Bumi yg kita diami ini bukanlah satu-satunya bumi yg ada dijagad raya.
makhluk-makhluk yg ada dilangit dan dibumi memerlukan Dia tiap waktu Dia dalam kesibukan. - Qs. 55 Ar-Rahman :29
Setelah berkali-kali mengadakan pengamatan secara teliti menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii Observatorium Lick di California dan Observatorium
McDonald di Texas sejak bulan Juli 2003 yg lalu maka hari selasa tanggal 31 Agustus 2004 sejumlah astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yg memiliki lbh banyak kesamaan dgn Bumi dibanding dgn planet-planet gas raksasa yg pernah ditemukan sebelumnya(8)
Planet-planet mirip bumi tersebut yg pertama berada di gugusan Leo memiliki massa 21 kali ukuran bumi dan waktu rotasi 264 hari dgn perkiraan jarak lbh kurang 33 tahun cahaya dari Bumi kita sedangkan planet berikutnya berada digugusan Cancer memiliki massa 18 kali dari bumi dan waktu orbit 281 hari dgn jarak dari bumi ini sekitar 41 tahun cahaya. Atas penemuan kedua planet ini baik Barbara McArthur peneliti dari Universitas Texas di Austin maupun Anne Kinney direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA sama-sama mengungkapkan rasa optimisnya bahwa teka-teki keberadaan makhluk hidup lain diluar bumi akan segera terjawab.
Planet lainnya yg baru ditemukan dan diduga memiliki juga persamaan dgn bumi adl planet yg mengorbit bintang Gliese 876 berjarak sekitar 15 tahun cahaya dari bumi pada arah rasi bintang Aquarius dgn massa sebesar 59 hingga 75 kali massa bumi(9)
Sementara misi antariksa tanpa awak Voyager 1 yg diluncurkan atas kerjasama NASA dan Caltech pada tanggal 5 September 1977 sudah berada diluar tata surya kita dgn jarak 14 milyar kilometer dari planet bumi dan tengah menyelidiki heliopause dan medium antar bintang ini adl satu-satunya benda buatan manusia modern yg berada jauh diruang angkasa sehingga utk dapat menangkap sinyalnya dipusat kontrol Jet Propulsion Laboratory di dekat Pasadena California dibutuhkan waktu lbh dari 13 jam.(10)
Akhirnya bersikap terlalu skeptis terhadap sejumlah kalangan yg menyibukkan dirinya utk melakukan eksplorasi angkasa raya guna menemukan peradaban lain maupun mentertawakan sejumlah penelitian terhadap ilmu pengetahuan yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia dimasa lalu sungguh bukan perbuatan yg bijaksana dan bertentangan dgn kitab suci.
Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu memperolok-olok suatu kaum yg lain krn boleh jadi mereka itu lbh baik dari mereka yg mengoloknya; dan jangan juga para wanita saling memperolok sesamanya sebab boleh jadi wanita yg diperolokkan itu lbh baik dari wanita yg memperoloknya ; dan jangan kamu mencela dirimu sendiri serta jangan kamu saling memanggil dgn gelar yg jahat. Sejahat-jahat panggilan adl yg jahat setelah ia beriman dan siapa saja yg tidak bertobat maka mereka adl orang yg zhalim. – Qs. 49 al-Hujuraat : 11
Kita selaku manusia modern ini harus segera berhenti meneruskan perilaku pongah yg disertai stagnasi pendapatnya yg usang keberadaan para aliens alias makhluk berjiwa diplanet bumi yg lain nun jauh dikedalaman langit jangan sampai menimbulkan kekhawatiran berlebihan bahwa pendapat manusia sebagai makhluk termulia akan dilecehkan atau menjadi rusak. Pada hakekatnya manusia ini cuma sekedar makhluk yg hina(11) dgn kediaman berada dipinggiran galaksi tak lbh dari setitik debu berjarak ± 300 juta miliar km dari pusat Bimasakti. Mari kita berhenti berpikir egois dan merasa sebagai makhluk yg paling diperhatikan Tuhan padahal nyaris tiap hari kita melupakan Tuhan dan bergulat dgn dosa zinah korupsi dusta dan seribu satu macam kufur ni‟mat lainnya manusia terlampau membumi sehingga tidak kuasa melepas ke-„akuannya‟.
Apa saja faktanya? - Formasi itu dibentuk semacam energi, yang memiliki kemampuan melewati struktur molekul tanaman tanpa merusaknya. Energi inilah yang memunculkan anomali fotografis. - Ada distorsi medan elektromagnetik bumi, kadang muncul gambar hantu dalam jarak dekat dari formasi asli. - Pancaran cahaya terekam di film atas formasi. - Energi yang terlibat tak dikenal digunakan di bumi.
Resensi :
Tulisan dari berbagai sumber
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/09/14/menguak-tabir-keberadaan-alien/
http://www.suaramedia.com/dunia-teknologi/sains/37061-asal-usul-crop-cricle-simbol-misterius- yang-dibuat-ufo.html
http://blog.re.or.id/makhluk-luar-angkasa.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar